Si rese’ yang selalu iseng

Ndut terlihat tengah menikmati tidur siangnya, saat tiba-tiba mbul menghampiri dan menganggunya. Dengan isengnya ia mengubur ndut dengan serbuk kayu. Dari kejauhan guardian angel mereka melihat sambil senyum-senyum sendiri.

“Dasar mbul iseng!”

Walau dibegitukan ndut masih tertidur, tak patah arang mbul akhirnya menjatuhkan tubuh bongsornya ke ndut.

“Mbul, biarin aku sendiri dong!”

Mbul terlihat senang, ia kembali menaiki roda putar. Karena sudah terbangun, ndut pun ikut bergabung.

“Dasar kamu, aku sedang tidur kenapa kamu bangunin?”

“Itu karena aku ingin main bersamamu…”

Guardian angel menghampiri mereka, dan mengelus pelan secara bergantian.

“Mbul iseng ya. Ndut bobo aja lagi, nanti dijagain…”

Saking senangnya dielus-elus, mbul berlari kesana kemari.

“Huu…norak!” seru ndut lalu segera kepojokan lagi, melanjutkan tidurnya yang terganggu tadi.

Bedding Ikuni

Beddingnya si mbul sama ndut, dari serbuk kayu jati Belanda. Dibeli dari agan madze di kaskus. Beratnya 6kg, padahal cuma berdua tapi buanyaakknya alas buat bobonya…ckckck. Apa si yang ngga’ buat ikuni 😉

Guardian Angel, where are you?

“Ndut, laper nih… guardian angel belum kasih maem.” keluh gembul sambil lari-lari kesana kemari.

Gendut perlahan membuka matanya,”Nanti juga ditaruh, Mbul. Tunggu aja, aku ngantuk nih. Nanti bangunin ya kalau sudah datang makanannya.”

Ahh, dasar gendut! kerjaannya selalu tiduuuurrr….

Gembul memperhatikan sekitar, ia tak mencium bau keberadaan guardian angel mereka. Dimana gerangan dirinya saat ini???

Ia terlihat senang saat dapat mencium bau guardian angel yang semakin mendekat. Tambah senang lagi begitu mencium aroma makan pagi favoritnya dan gendut.

“Ndut, bangun! guardian angel datang…” seru gembul senang.

Whooammm, sigendut menguap. Perlahan membuka matanya,

“Maaf ya sayang, makanannya telat. Sudah pada lapar ya…duhh…kasihan.”

Guardian angel menaruh tempat makan didalam box gembul dan gendut a.k.a ikuni a.k.a ikun dan kuni

dan mereka langsung masuk kedalamnya. Memakannya dengan lahap.

Gembul, Gendut and They Guardian Angel

“Ndut, kita main yuk!”

“Main apa mbul?” tanya si gendut sambil terus mengunyah makanan yang tersimpan dipipinya. Terlihat sekali ia begitu asyik. Sementara si gembul asyik berlari kesana-kemari.

“Kita main kincir!“ serunya dengan segera, lalu berlari keatas kincir putar kegemarannya. Awalnya gendut tak terlalu tertarik, ia masih asyik sendiri. Tapi lama-lama, ia mendekat juga.

Huup! Segera gendut bergabung dengan gembul, barlari dikincir.

“Aduh…“ gembul berusaha naik kembali,

“Aww…“ untuk kedua kalinya ia jungkir balik saat gendut berlari dikincirnya cukup kencang, hingga ia tak dapat naik lagi.

“Ndut, pelan-pelan dunk. Sakit nih, jatuh mulu.“

“Sudah ah, haus. Kamu main sendiri aja ya.“ Gendutpun turun, berlari-lari kesana-kemari sebentar berharap sosok manusia didepannya mau mengambilnya lalu meletakkannya diluar. Seperti yang dilakukan kemarin. Ia sangat senang berlarian mengitari ruangan dan mengendus-ngendus setiap sudutnya.

Gendut terus berusaha menarik perhatian.

“Ndut sayang, mainnya jangan terlalu semangat ya.“

Hahaha…ia hanya mendapat elusan. Tapi tak apalah, terlihat ia cukup senang walau tak tahu apa yang diucap manusia itu, yang tak lain dan tak bukan adalah ‘guardian angel‘ mereka yang baik hati.

Gembul mendekati gendut, mengendus-ngendusnya sebentar lalu berlarian lagi. Karena haus ia pun berhenti untuk minum. Aahh…segarnya…

“Mbul, aku mau tidur kamu jangan ganggu ya.“ Gembul memberi peringatan sebelum ia kepojokan box, sudut favoritnya kala mata terpejam.

Dasar gembul, iseeeennng…!

Belum semenit diperingati, ia sudah menganggu. Gendut pun terpaksa berpindah tempat. Begitu seterusnya. Sampai gembul lelah sendiri dan akhirnya ikut tertidur.

“Met bobo, my ikuni…“ si guardian angel mengucap salam bobo seperti biasa sambil tersenyum. Mengelus pelan mereka sebelum akhirnya ikut tertidur. Tentu saja dipembaringannya sendiri.

Together they happy

“My Ikuni you’re so sweet…”

Previous Older Entries

Blog Stats

  • 2,903 hits